Turbulence Modelling
Bab pemodelan turbulensi membahas tantangan yang muncul saat menangani aliran turbulen, terutama dalam konteks aliran fluida inkompresibel. Meskipun tidak dimaksudkan sebagai gambaran komprehensif, bab ini bertujuan untuk memperkenalkan subjek tersebut dan memfokuskan pada implementasi beberapa model turbulensi yang populer.
Pertama-tama, bab ini memberikan pengantar umum tentang pemodelan turbulensi, menyoroti pentingnya pemahaman perilaku turbulensi dalam analisis aliran fluida. Selanjutnya, tensor tegangan Reynolds yang muncul dari prosedur rata-rata yang diadopsi dan hipotesis Boussinesq yang digunakan dalam pemodelan tegangan Reynolds disajikan.
Selanjutnya, bab ini membahas secara rinci model dua persamaan seperti k – ε dan k – ω, yang merupakan model turbulensi yang populer dalam kisaran Reynolds tinggi dan rendah. Selain itu, model BSL (Baldwin-Lomax) dan SST (Shear Stress Transport) juga diperkenalkan, yang merupakan kombinasi dari model k – ε dan k – ω untuk mengatasi kelemahan masing-masing model.
Terakhir, bab ini menyoroti perlakuan daerah dekat dinding dengan detail, karena daerah ini sering menjadi fokus penting dalam pemodelan turbulensi, terutama dalam konteks aplikasi teknik seperti dinamika fluida komputasional (CFD) untuk desain aerodinamika atau hidrodinamika. Dengan memahami dan menerapkan berbagai model turbulensi yang dibahas dalam bab ini, diharapkan pembaca akan dapat lebih efektif memodelkan dan memprediksi perilaku aliran turbulen dalam berbagai aplikasi rekayasa.
17.1 Turbulence Modelling
17.2 Pemataan Reynolds
17.4 Model Turbulence
17.5 Model Turbulensi Dua Persamaan
17.6 Ringkasan Persamaan Aliran Turbulen Tak Kompresibel
17.7 Discretisasi Persamaan Aliran Turbulen
17.8 Kondisi Batas
17.9 Menghitung Jarak Normal ke Dinding
17.10 Petunjuk Komputasi
17.11 Penutup
Baca juga: Kondisi Batas dalam OpenFOAM dan uFVM.