infistream

VISCOSITY ALAMI

Viscosity alami. Sebelum membahas turbulensi lebih lanjut, penting untuk memeriksa asal-usul viskositas. Viskositas diperkenalkan dalam Bagian 2.12 buku ini sebagai bagian dari model konstitutif Newtonian. Model ini awalnya bersifat fenomenologis, tetapi kemudian diperoleh secara langsung dari teori kinetik yang menggambarkan gas sebagai sejumlah partikel submikroskopis, misalnya atom atau molekul, dalam gerak acak.

Pandangan kinetik tentang viskositas membayangkan fluida dalam dua dimensi, eqn dan eqn yang dikenai gaya geser dalam arah eqn. Meskipun aliran rata-rata berada dalam arah ,partikel bergerak dalam arah eqn karena fluktuasi acak dengan kecepatan rata-rata eqn.

PICT\relax \special {t4ht=

Misalkan sebuah pesawat berada pada persamaan eqn. Suatu partikel akan melewati suatu bidang jika jalurnya ke arah tersebut tidak terganggu oleh tumbukan yang menyebabkan partikel tersebut menjauh dari bidang tersebut. Partikel yang melewati bidang datang dari jarak rata-rata eqn , di mana eqn adalah beberapa faktor dari jarak rata-rata yang ditempuh oleh partikel yang bergerak antara tumbukan yang berurutan, rata-rata jalur bebas  eqn.

Dari teori kinetik, laju aliran massa partikel yang melewati permukaan dengan satuan luas eqn. Kecepatan rata-rata partikel yang melintasi bidang dari arah yang sama adalah  eqn ; demikian pula dari arah eqn, sebanding dari arah  eqn yaitu eqn .

Momentum eqn bersih partikel, positif di sisi eqn dari bidang tersebut

 

1 - - @ux 1 - - @ux 1 -- @ux 4- v ux + a @y-- 4 -v ux a -@y- = 2 -va -@y-: \relax \special {t4ht=                           (6.16)
 

Momem neto setara dengan tegangan geser eqn di sisi bidang,  eqn ,sebagaimana dijelaskan pada Bagian 2.6. Dibandingkan dengan Persamaan (6.16), persamaan viskositas dinamis  eqn dalam hal sifat- sifat molekuler. Viskositas kinematik adalah

= av -: 2 \relax \special {t4ht=
(6.17)

Analisis asli Maxwell menggunakan persamaan  eqn dalam Persamaan (6.17). Kemudian diakui bahwa jarak rata-rata yang dijelaskan oleh persamaan lebih besar karena adanya kelanjutan kecepatan, yaitu sebuah partikel kadang-kadang akan mempertahankan jalur menuju bidang setelah suatu tumbukan.

Analisis yang lebih mendalam dimulai dengan persamaan Boltzmann dan menerapkan ekspansi Chapman–Enskog hingga orde pertama dalam bilangan Knudsen.

 -- Kn = L : \relax \special {t4ht=
(6.18)

Analisis ini menurunkan hukum-hukum kekekalan dengan model konstitutif Newtonian dan Fourier, yaitu Persamaan (2.19), Persamaan (2.51), Persamaan (2.41), dan Persamaan (2.54). Dengan memperlakukan partikel sebagai bola-bola yang kaku dan tumbukan sebagai elastis, menghasilkan nilai persamaan eqn ,meninggalkan ekspresi sederhana untuk viskositas yang adalah

|--------| | 1-- | | ' 2v | ---------- \relax \special {t4ht=
(6.19)
Open chat
Infichat
Hello 👋
Thank you for text me
Can we help you?